Rabu, 17 Agustus 2016

Tantra.Mantra.Yantra

Tantra, Mantra, Yantra.

Tantra sadhana (Vama Marga) adalah sikap tubuh kita dalam menemukan Tuhan.

Mantra sadhana adalah ketika pikiran kita berpusat dalam doa  bahasa pujian terhadap Tuhan.

Yantra sadhana Ini adalah Ketika seseorang menggunakan benda berenergi/ simbol yang di diyakini sakral  untuk menemukan Tuhan.

Tantra tanpa Guru, menciptakan kecanduan akal.
Mantra tanpa Guru, menciptakan kegilaan intelektual.
Yantra tanpa Guru, menciptakan Frankenstein.

Ini adalah bahaya Tantra, Mantra dan Yantra Sadhna dilakukan tanpa Guru dan tanpa hati yang murni.

Enjoy with Dani Maharsa Djarot.

Jumat, 12 Agustus 2016

Save The Eart

Tumpek Wariga, Tumpek Uduh, Tumpek Pengarah, Tumpek Pengatag, atau Tumpek Bubuh. Konsep Go Green masyarakat Bali.

Hari raya Tumpek Uduh, Tumpek Pengarah, Tumpek Pengatag, atau Tumpek Bubuh. Ini adalah hari Tumbuh – tumbuhan di Bali. Hari Raya yang jatuh pada hari sabtu kliwon wuku wariga,  Hari ini hari turunnya Sanghyang Sangkara yang menjaga keselamatan hidup segala tumbuh- tumbuhan (pohon-pohonan). Beliau memelihara agar tumbuh-tumbuhan itu subur tumbuhnya, hidup dan terhindar dari hama penyakit, supaya memberikan hasil yang baik dan berlimpah, melebihi dari yang sudah-sudah dan hemat walaupun dipakai atau dimakan. Maka Pada hari ini Tumbuhan dibuatkan Upacara untuk dimohonkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sanghyang Widhi Wasa, agar tumbuh dengan subur.
Tidak hanya hari itu saja, dalam keseharian, umat Hindu di Bali selalu memberikan upacara pada pohon – pohon yang besar,  mereka  memasangkan saput poleng sebagai tanda bahwa pohon tersebut adalah pohon yang dilindungi atau disakralkan. Rasa hormat terhadap tumbuh – tumbuhan, itu membuat masyarakat Bali tidak sembarangan memotong  atau dengan liar memotong pohon - pohon yang besar.

Ini adalah merupakan dasar konsep menyelamatkan dunia dengan menyelamatkan hutan sebagai paru – paru dunia yang besar, sehat, kuat dan handal, sebagai penghasil oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan lain untuk bernafas. Seandainya masyarakat Indonesia dan dunia bisa menerima konsep ini maka bisa terbayang oleh kita berapa besar paru-paru dunia bisa kita selamatkan.

Sesungguhnya perayaan Tumpek Wariga, Tumpek Uduh, Tumpek Pengarah, Tumpek Pengatag, atau Tumpek Bubuh ini ditujukan untuk keseimbangan dan kedamaian alam semesta. Dalam bahasa kerennya  Save the Eart atau Go Green. Astungkara...swaha.

Kami yang selalu bangga dengan budaya spiritual leluhur kami.

Kamis, 04 Agustus 2016

Melangkah tanpa banyak bicara.

Kadang kita sendiri yang suka menularkan ketakutan, seperti seorang anak yang karena terlalu banyak menonton film horror, Dan  ketakutan saat melewati kuburan. Lalu mengarang-ngarang cerita tentang hantu gentayangan yang dibangun dari hasil imajinasinya sendiri untuk membuat teman-temannya ikut merasakan ketakutan itu. Agar kita  tak sendirian merasakan itu.  Tentu bisa kita mengerti: tak ada manusia yang benar-benar mencintai kesendiriannya. Tak seorang berani dengan rasa ketakutan sendiri.

Maka tidak semua cerita perlu kita percaya. Tidak semua nasihat perlu kita dengarkan. Dan tidak semua petunjuk perlu kita ikuti. Kadang-kadang kita hanya perlu merenung sambil mengira-ngira, meminta keyakinan dari-Nya, lalu melangkah saja tanpa perlu banyak bicara.

Sebab pada akhirnya, samudera memang tidak perlu mengatakan dirinya luas.